Opini,Renungan Berani Menjadi Saksi Iman dan Setia dalam Pengharapan akan Kehidupan Kekal

Berani Menjadi Saksi Iman dan Setia dalam Pengharapan akan Kehidupan Kekal

Bagikan kepada sahabat anda...

Bacaan: 2 Timotius 1:1-3, 6-12 dan Markus 12:18-27

Saudara/I yang terkasih di dalam Kristus. Pada hari ini, Gereja merayakan pesta Santo Bonefasius, seorang uskup dan martir yang dikenal karena keberaniannya dalam menyebarkan iman Kristen dan mempertahankan kebenaran di tengah berbagai tantangan. Renungan hari ini diambil dari dua bacaan: 2 Timotius 1:1-3, 6-12 dan Markus 12:18-27.

Dalam surat kepada Timotius, Paulus mengingatkan Timotius akan imannya yang tulus dan mengajaknya untuk terus mengobarkan karunia Allah yang ada padanya. Paulus menegaskan bahwa Allah tidak memberikan roh ketakutan, melainkan roh kekuatan, kasih, dan ketertiban. Dia juga mengajak Timotius untuk tidak malu bersaksi tentang Tuhan dan berbagi penderitaan demi Injil dengan kekuatan dari Allah. Paulus berbicara tentang panggilannya sendiri dan bagaimana ia tidak malu, karena ia tahu kepada siapa ia percaya dan yakin bahwa Allah mampu memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya.

Merenungkan spirit Santo Bonefasius, bacaan ini sangat relevan. Sebagai seorang uskup dan martir, Bonefasius tidak gentar menghadapi ancaman dan penderitaan demi mempertahankan imannya. Dia menunjukkan keberanian dan keteguhan yang luar biasa dalam memperjuangkan kebenaran Injil. Semangat dan keteladanan Bonefasius ini menginspirasi kita untuk tidak takut dalam menghadapi tantangan iman kita sendiri.

Lebih lanjut dalam Injil Markus, Yesus berhadapan dengan orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan. Mereka mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang kebangkitan dan perkawinan. Yesus menjawab dengan tegas bahwa di dunia kebangkitan, manusia tidak lagi kawin atau dikawinkan, tetapi hidup seperti malaikat di surga. Yesus menegaskan bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan orang mati.

Jawaban Yesus ini mengingatkan kita akan kehidupan kekal yang dijanjikan Allah. Kebangkitan adalah inti dari iman Kristen, dan kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan baru bersama Allah. Santo Bonefasius, dalam pengabdiannya, sangat menyadari akan janji kebangkitan ini dan bersedia menyerahkan nyawanya demi iman, dengan keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan orang hidup.

Saudara/I yang terkasih, pada perayaan Santo Bonefasius ini, kita diajak untuk meneladani keberanian dan keteguhan iman sang martir. Bacaan hari ini mengingatkan kita untuk mengobarkan karunia Allah dalam diri kita, tidak takut menghadapi tantangan iman, dan percaya pada janji kebangkitan. Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi iman yang berani, seperti Santo Bonefasius, dan setia dalam pengharapan akan kehidupan kekal bersama Allah. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post