Jumat, 28 Juli 2023
Hari Biasa, Pekan Biasa XVI
Teks : Keluaran 20:1-17; Matius 13:18-23
Saudara/I yang terkasih dalam Kristus,…
Firman Tuhan adalah anugerah yang luar biasa bagi umat-Nya. Dalam Keluaran 20:1-17, Tuhan memberikan sepuluh perintah-Nya kepada bangsa Israel melalui Musa di atas gunung Sinai. Perintah-perintah ini bukan hanya aturan moral, tetapi juga panduan untuk hidup yang berkenan di hadapan-Nya dan sesama manusia. Firman Tuhan adalah benih yang teguh yang diinginkan untuk ditanamkan dalam hati setiap orang percaya.
Namun, seperti yang diajarkan Yesus dalam perumpamaan tentang penaburan benih dalam Matius 13:18-23, cara kita menyambut dan mengolah Firman Tuhan akan menentukan hasilnya dalam hidup kita. Di dalam perumpamaan ini, ada empat jenis tanah yang mewakili kondisi hati manusia:
Tanah jalan: Beberapa orang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak mengerti, dan iblis datang dan merampas apa yang telah ditanamkan dalam hati mereka. Hati yang keras dan tertutup tidak dapat menerima Firman Tuhan dengan baik.
Tanah berbatu: Beberapa orang menerima Firman Tuhan dengan sukacita pada awalnya, tetapi karena tidak ada akar yang dalam, iman mereka menjadi goyah ketika menghadapi kesulitan atau penganiayaan. Mereka mudah menyerah karena kurangnya ketekunan dan ketabahan.
Tanah yang ditumbuhi duri: Beberapa orang mendengar Firman Tuhan, tetapi kesibukan dunia dan perhatian akan hal-hal materi menghambat perkembangan firman dalam hati mereka. Kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan dunia menghalangi pertumbuhan iman.
Tanah yang baik: Hati yang baik adalah hati yang tulus, rendah hati, dan siap untuk mendengarkan dan menghayati Firman Tuhan. Ketika Firman Tuhan ditanamkan dalam hati yang baik, ia akan menghasilkan buah yang melimpah: kebijaksanaan, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kesetiaan, kerendahan hati, dan penguasaan diri.
Saudara/I yang terkasih di dalam Kristus,…
Renungan ini mengajak kita untuk menjadi tanah yang baik dalam menerima Firman Tuhan. Pertama, kita harus membuka hati dan mengizinkan Firman Tuhan masuk dan mengubah hidup kita. Kedua, kita perlu mengakar dalam iman, menggali lebih dalam dalam pengetahuan akan Firman Tuhan melalui doa, bacaan, dan persekutuan dengan sesama percaya. Ketiga, kita harus menjaga agar hati kita tidak dijejali oleh kekhawatiran dunia ini, tetapi fokus pada hal-hal yang abadi dan kehendak-Nya.
Ketika kita menanamkan Firman Tuhan dalam hati yang baik, kita akan mengalami pertumbuhan rohani yang luar biasa dan membuahkan buah yang berlimpah. Firman Tuhan akan menjadi panduan dan penerang di tengah gelapnya dunia ini, dan kita akan menjadi saksi-Nya yang hidup bagi banyak orang.
Marilah kita bersama-sama menanamkan Firman Tuhan dalam hati yang baik, sehingga hidup kita menjadi berkenan di hadapan-Nya dan menjadi berkat bagi sesama manusia. Berdamailah dengan Firman Tuhan, hiduplah dengan Firman Tuhan, dan biarkan Firman Tuhan mengubah hidup kita agar semakin mencerminkan kasih dan kemuliaan-Nya. (RD Moses Atasoge)