UNIO LARANTUKA: Menghidupi Semangat Persaudaraan dalam Kolegialitas Imamat

Berita7 Dilihat

Larantuka, Pengurus Unio (imam projo) Keuskupan Larantuka resmi menutup masa tugas periode September 2022–2025 dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada 19 September 2025 di Sarotari, Larantuka. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk melihat kembali perjalanan tiga tahun pelayanan, sekaligus menegaskan kembali panggilan utama Unio sebagai wadah persaudaraan para imam projo.

Ketua Unio Keuskupan Larantuka, RD. Wilhelmus Ola Lanan, membuka pertemuan ini dengan mengucapkan proficiat dan selamat berbahagia bagi para imam yang merayakan pesta perak imamat pada tahun 2025. Ketua Unio juga mengucapkan selamat datang kepada RD. Fransiskus Emanuel da Santo yang baru menyelesaikan tugas di Komisi Kateketik KWI. Selanjutnya pengurus unio menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota sesuai mandat Buku Pedoman Rumah Tangga Unio, yakni kewajiban pengurus untuk memberi laporan resmi kepada anggota dalam pertemuan umum.

Kepengurusan Unio Keuskupan Larantuka terdiri dari, ketua, RD. Wilhelmus Ola Lanan, didampingi RD. Leonardus Lewokrore (wakil ketua) dan RD. Wilhelmus Ola Baga (sekretaris/bendahara). Jumlah anggota Unio Keuskupan Larantuka tahun 2025 tercatat 112 imam dengan komposisi sebagai berikut: 1 orang Uskup: Mgr. Fransiskus Kopong Kung, 95 imam yang berkarya di paroki dan lembaga di wilayah Keuskupan Larantuka, 3 imam staf pembina di Seminari Interdiosesan Ritapiret, 6 imam yang sedang tugas studi (2 di Filipina, 2 di Jakarta, 1 di Yogyakarta, 1 di Bandung), 1 imam Fidei Donum yang berkarya di Swiss, 6 imam yang sakit, istirahat, atau pensiun di wilayah Keuskupan Larantuka, 1 imam yang sakit/istirahat di luar keuskupan (Kupang). Selain itu ada 36 imam telah meninggal dunia, 8 imam pindah ke keuskupan lain, serta 7 imam yang meninggalkan imamat.

Anggota Unio Keuskupan Larantuka

Sepanjang periode ini, tercatat enam kali pertemuan resmi tingkat keuskupan yang dipimpin pengurus Unio. Dalam setiap kesempatan, dibahas berbagai hal penting: keanggotaan, rencana kegiatan, laporan keuangan, hingga pengelolaan aset-aset seperti Rumah Unio Patris Corde dan Kebun Lamanabi. Pertemuan juga menjadi ruang berbagi informasi dari Unio Indonesia maupun Unio Regio Nusa Tenggara (NUSRA).

Selain pertemuan rutin, pengurus juga telah menginisiasi retret bagi anggotanya di Rumah Bina Saron (5–9 Agustus 2024) yang diikuti 83 imam dengan pembimbing RP. Antonius Janga, CP. Retret ini menjadi ruang pembaruan rohani sekaligus pemurnian panggilan di tengah kesibukan pelayanan. Unio Keuskupan Larantuka juga aktif dalam kegiatan tingkat regio dan nasional. Di Regio NUSRA, para imam muda mengikuti On Going Formation (OGF) di Kupang dan Weetebula dengan tema pendalaman persaudaraan dan spiritualitas pelayanan. Sementara di tingkat nasional, perwakilan Larantuka hadir dalam MUNAS XIV Unio Indonesia di Mataloko tahun 2023, serta mengikuti OGF di Yogyakarta dan Bandung. Momentum berharga juga tercatat pada September 2024, ketika dua perwakilan Larantuka menghadiri audiensi dengan Paus Fransiskus di Jakarta serta perayaan misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno.

Dalam hal manajemen aset, pengurus menerima mandat untuk mengelola Rumah Susun Unio Patris Corde. Untuk perawatan awal, disepakati iuran khusus sebesar Rp1 juta per anggota. Di tingkat nasional, kontribusi Unio Larantuka ke Unio Indonesia tercatat mencapai Rp107 juta, yang digunakan mendukung kegiatan pembinaan imam dan operasional pastoran Unio di Jakarta.

Anggota Unio Keuskupan Larantuka

Salah satu agenda utama dalam pertemuan akhir masa bakti ini adalah pembahasan mengenai kepengurusan Unio periode selanjutnya. Setelah melalui diskusi panjang, para peserta sepakat untuk mempertahankan kepengurusan lama, sambil mempertimbangkannya dengan masa akhir jabatan Uskup Larantuka dan keanggotaan Dewan Imam yang sama-sama berada di penghujung masa jabatan. Keputusan ini didasari pertimbangan khusus, terutama konsistensi pelayanan serta kelanjutan pengelolaan berbagai agenda dan aset yang sedang berjalan baik. Dengan demikian, RD. Wilhelmus Ola Lanan bersama jajaran pengurusnya kembali dipercaya melanjutkan tugas pada periode berikutnya.

Mengakhiri pertemuan ini, pengurus menyampaikan limpah terima kasih atas dukungan seluruh anggota dan kerja sama selama tiga tahun terakhir, dan dipercayakan lagi untuk beberapa waktu ke depan. Dengan semangat persaudaraan yang terus menyala, Unio Keuskupan Larantuka berkomitmen menjaga kesetiaan pada panggilan imamat serta mengelola karya pastoral demi pelayanan yang semakin berdaya guna bagi umat Allah di mana pun anggota Unio berkarya.

Anggota Unio Keuskupan Larantuka

Suara Bapa Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, pada akhir pertemuan ini menjadi peneguhan yang tak ternilai. Beliau menegaskan bahwa Unio adalah ikatan persaudaraan yang harus dihidupi dengan sungguh-sungguh. “Walau ada tantangan, persaudaraan mesti terus dihidupkan dalam kehidupan imamat kita. Setiap mutasi hendaknya dijalani dengan tanggung jawab, dan kesehatan pribadi juga wajib dijaga demi pelayanan yang berdaya,” tegasnya. (@sly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *