PLENO BAHAN APP 2026: Pepimdila Keuskupan Larantuka Gumuli ‘Solidaritas Ekonomi sebagai Tanda Pengharapan’

Berita, Majalah, News482 Dilihat

Larantuka – Pada tanggal 24–26 November 2025, Para imam muda Keuskupan Larantuka  berkumpul di Rusun Patris Corde untuk menjalani proses finalisasi penyusunan bahan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2026. Kegiatan ini merupakan rangkaian penting dalam menyatukan gagasan, memperdalam refleksi, untuk menghasilkan bahan APP 2026 yang bermutu bagi umat Gereja Lokal Keuskupan Larantuka.

Peserta Penyusunan Bahan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2026.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 24 hingga 26 November 2025. Seluruh peserta sebelumnya telah mengerjakan bahan APP secara pribadi sesuai tugas masing-masing, kemudian mempresentasikannya dalam pleno di tingkat dekenat. Pertemuan di Rusun Patris Corde menjadi tahap pleno tingkat keuskupan untuk menyempurnakan seluruh rancangan.

Tiga jenis (kategori) bahan APP 2026 diplenokan adalah: (1) Bahan Bina Iman Anak (BIA), (2) Bahan Pelajaran Agama Katolik (PAK-SL) Sekolah Lanjutan (SMP-SMA) & Ibadat KBG, (3) Bahan Katekese Orang Dewasa (Katorde). Ketiga bahan ini dirancang dalam semangat tema APP 2026, “Membangun Solidaritas Ekonomi sebagai Tanda Pengharapan”, yang merupakan tanggapan pastoral atas situasi sosial ekonomi umat serta pentingnya kerja sama, kepedulian, dan semangat berbagi.

Peserta Penyusunan Bahan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2026.

Pleno tingkat keuskupan yang digelar mulai (24/11/25), pukul 16.30 diawali dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Larantuka, RD. Fransiskus Kwaelaga (Romo Ancis Kwaelaga). Dalam doa ini, tidak lupa Romo Ancis mengucap syukur atas terpilihnya gembala baru Keuskupan Larantuka serta memohon terang Roh Kudus agar seluruh proses berjalan lancar. Doa dilanjutkan dengan mohon penyertaan Roh Kudus dalam lagu Roh Kudus.

Selanjutnya, dalam pengantarnya, Romo Ancis mengingatkan peserta akan padatnya jadwal Mgr. Fransiskus Kopong Kung, yang kini menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Larantuka.  Meskipun demikian hal itu tidak menghalangi proses pleno untuk berjalan sesuai rencana. Romo Ancis juga memaparkan alur penyusunan bahan APP mulai dari tingkat pribadi, pleno dekenat, hingga pleno keuskupan. Ia mengingatkan tiga fokus besar bahan APP: Katorde, PAK Sekolah, dan Bina Iman Anak, seraya menekankan prinsip dasar dari pleno ini. “Dalam proses ini, jika kita menemukan persoalan, kita juga harus dapat mencari dan memberikan solusi agar menghasilkan bahan terbaik bagi umat kita.” Pleno ini bukan hanya forum penyampaian masukan, tetapi wadah untuk membangun kesatuan pandangan demi menghasilkan bahan APP 2026 yang relevan dan berkualitas.

Peserta Penyusunan Bahan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2026.

Selain Pepimdila Keuskupan Larantuka, hadir pula Vikaris Jenderal Keuskupan Larantuka, RD. Gabriel Unto da Silva, yang menjadi pendamping umum dalam seluruh rangkaian penyusunan bahan APP. Kehadiran Vikjen mempertegas komitmen keuskupan untuk memastikan kualitas isi dan arah pastoral APP 2026 sesuai visi misi Gereja Lokal Keuskupan Larantuka. Turut hadir pula Ketua Sekretariat Pastoral (Sekpas) Keuskupan Larantuka, RD. Fransiskus Emanuel da Santo, bersama para anggota Sekpas: RD. Eduardus Jebarus, RD. Georgius Harian Lolan, RD. Sirilus Lela Wutun, RD. Fransiskus W. Hurint, RD. Bernardus Belawa Wara, RD. Anselmus Liwun, beserta para frater TOP dan unsur awam, yakni para guru agama.

Kehadiran lintas unsur ini mencerminkan semangat kolaborasi Gereja dalam mendampingi umat secara utuh. Para imam muda, imam religius, frater, dan awam saling melengkapi dalam gagasan, pengalaman, dan pembacaan situasi pastoral.

RD. Eduardus Jebarus dan RD. Fransiskus Kwaelaga pada Kegiatan Pleno APP 2026 Tingkat Keuskupan

Dengan tema “Membangun Solidaritas Ekonomi sebagai Tanda Pengharapan,” bahan APP 2026 diarahkan untuk menolong umat melihat kembali identitas Gereja sebagai communio yang saling menopang. Dalam konteks ekonomi yang penuh tantangan, kehadiran Gereja hendak memperkuat nilai iman, kesetiakawanan, belarasa, dan kemandirian umat. Proses penyusunan bahan APP ini menjadi wujud nyata bahwa Gereja Lokal Keuskupan Larantuka terus berusaha menawarkan harapan yang membumi melalui pendampingan iman yang sistematis, kontekstual, dan relevan. (Fr. Apong Boruk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *