Renungan, 10 Februari 2024
PW S. Skolastika, Perawan
Bacaan I : 1Raj 12:26-32;13:33-34
Bacaan Injil : Mrk 8:1-10
Dalam pembacaan Kitab 1 Raja-raja 12:26-32; 13:33-34 dan Markus 8:1-10, kita disajikan dengan dua kisah yang berbeda namun memiliki pesan yang saling terkait tentang iman dan ketakutan.
Pertama, dalam 1 Raja-raja, kita melihat Raja Yerobeam yang mengalami konflik internal yang mendalam. Meskipun diberikan tanggung jawab besar untuk memimpin bangsanya oleh Allah, dia terjebak dalam kecemasan dan ketakutan akan kehilangan kekuasaan. Alih-alih mempercayai Allah sepenuhnya, ia membuat keputusan yang didasarkan pada ketakutan, dengan mendirikan patung-patung emas sebagai pengganti ibadah kepada Allah di Yerusalem. Tindakan ini bukan hanya menyimpang dari perintah Allah, tetapi juga menunjukkan kurangnya iman yang kokoh dalam keputusan-keputusan pentingnya sebagai pemimpin.
Di sisi lain, dalam Markus 8:1-10, kita melihat gambaran tentang iman yang kokoh. Yesus memberkati dan memberi makan ribuan orang dengan hanya sedikit roti dan ikan. Ketika murid-murid-Nya menyampaikan kekhawatiran tentang bagaimana mereka akan memberi makan orang-orang tersebut, Yesus meminta mereka untuk mempercayai-Nya. Dalam momen tersebut, terlihat bagaimana keajaiban terjadi ketika iman yang kokoh dipercayakan kepada Allah.
Kedua kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman yang kokoh dalam menghadapi tantangan dan ketakutan dalam hidup kita. Raja Yerobeam terbawa oleh ketakutan akan kehilangan kekuasaan dan mengabaikan kepercayaannya kepada Allah. Sebaliknya, Yesus menunjukkan bahwa ketika kita mempercayai-Nya sepenuhnya, Dia akan memberikan segala yang kita butuhkan, bahkan ketika tampaknya tidak mungkin.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita juga sering dihadapkan pada pilihan antara iman dan ketakutan. Mungkin kita takut akan masa depan, takut akan kekurangan, atau takut akan kegagalan. Namun, Allah mengajak kita untuk mempercayai-Nya dan menjalani hidup dengan iman yang kokoh. Ketika kita memilih untuk percaya, kita mengizinkan Allah untuk bertindak dalam hidup kita dengan kuasa dan keajaiban-Nya.
Namun, memilih iman bukanlah sesuatu yang mudah. Terkadang, seperti Raja Yerobeam, kita tergoda untuk mengambil jalan yang tampaknya lebih mudah atau lebih aman menurut dunia ini. Namun, kita harus ingat bahwa jalan Allah selalu lebih baik daripada jalan yang kita rencanakan untuk diri kita sendiri. Kita mungkin tidak dapat memahami bagaimana Allah akan bertindak, tetapi kita dapat yakin bahwa Dia selalu setia kepada janji-Nya.
Selain itu, kita juga harus belajar untuk mengandalkan Allah dalam setiap aspek hidup kita, bukan hanya ketika kita menghadapi kesulitan atau kebutuhan yang mendesak. Seperti yang ditunjukkan dalam Markus 8:1-10, Allah peduli bahkan dengan kebutuhan yang paling sederhana sekalipun. Ketika kita mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya, kita dapat hidup dengan sukacita dan ketenangan yang datang dari mengetahui bahwa Allah adalah sumber segala yang baik dalam hidup kita.
Jadi, marilah kita memilih untuk hidup dengan iman yang kokoh, bukan didorong oleh ketakutan atau kecemasan. Ketika kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, Dia akan memimpin kita melalui setiap tantangan dan membawa kita ke tempat yang lebih tinggi dalam hubungan kita dengan-Nya. (RDAtasoge)
Hsnya kepada Tuhan kita mengandalkan kehidupan di dunia ini
Tuhan kuatkan imanku dan bantulah aku untuk selalu mempercayakan hidupku dalam penyelengaraanMu, Amin.
Amin. Terima kasih Om Romo untuk Siraman Rohaninya
Tuhan…kuatkan iman dan pengharapanku pd MU