Opini,Renungan Memiliki Iman yang Kuat kepada Allah: Kisah Abraham dan Orang Lumpuh

Memiliki Iman yang Kuat kepada Allah: Kisah Abraham dan Orang Lumpuh

Memiliki Iman yang Kuat kepada Allah: Kisah Abraham dan Orang Lumpuh post thumbnail image
Bagikan kepada sahabat anda...

Kamis, 06 Juli 2023

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII

Teks : Kejadian 22:1-19 dan Matius 9:1-8

Kisah-kisah di dalam Alkitab sering kali menjadi sumber inspirasi dan pengajaran bagi kita. Dua cerita yang mencolok dalam hal pentingnya memiliki iman yang kuat kepada Allah adalah Kejadian 22:1-19 dan Matius 9:1-8. Melalui kisah-kisah ini, kita diajak untuk merenungkan tentang betapa pentingnya iman yang teguh dalam menghadapi ujian hidup dan mencari penyembuhan dari Tuhan.

Dalam Kejadian 22:1-19, kita mengikuti perjalanan Abraham yang penuh pengorbanan. Allah menguji iman Abraham dengan memerintahkan dia untuk mempersembahkan putra tunggalnya, Ishak, sebagai korban bakaran di atas gunung yang akan ditunjukkan-Nya. Meskipun ujian ini menyakitkan dan sulit dipahami, Abraham dengan tulus mengikuti perintah Allah tanpa ragu-ragu. Iman Abraham kepada Allah begitu kuat sehingga dia percaya Allah akan menyediakan jalan keluar, dan itu terjadi saat Allah menyediakan seekor domba sebagai korban pengganti pada saat terakhir.

Dari cerita Abraham, kita belajar bahwa iman yang kuat kepada Allah membutuhkan ketulusan dan ketaatan yang sungguh-sungguh. Abraham tidak tahu bagaimana Allah akan menyediakan pengganti, tetapi dia percaya dan menaruh segala harapannya pada-Nya. Iman yang kuat kepada Allah memungkinkan kita untuk percaya bahwa meskipun segala sesuatu terasa mustahil, Allah memiliki rencana-Nya yang sempurna dan Dia akan mengarahkan langkah-langkah kita.

Kemudian, dalam Matius 9:1-8, kita berhadapan dengan kisah seorang lumpuh yang dibawa kepada Yesus oleh teman-temannya. Ketika Yesus melihat iman mereka, Dia berkata kepada orang lumpuh itu, “Berani anakku, dosa-dosamu telah diampuni.” Melalui pengampunan dosa dan kesembuhan yang diberikan-Nya, Yesus menunjukkan kuasa-Nya sebagai Anak Manusia.

Dalam kisah orang lumpuh ini, iman berperan penting dalam proses penyembuhan dan pengampunan. Teman-teman orang lumpuh memiliki iman yang kuat kepada Yesus dan membawanya ke hadapan-Nya dengan harapan kesembuhan. Kasih dan iman mereka menyentuh hati Yesus, yang memberikan pengampunan dan kesembuhan kepada orang lumpuh itu. Kisah ini mengajarkan kita bahwa iman yang kuat kepada Allah bisa berdampak pada hidup kita dan hidup orang lain di sekitar kita.

Melalui kisah-kisah ini, kita diajak untuk merenungkan tentang pentingnya memiliki iman yang kuat kepada Allah dalam hidup kita. Iman yang teguh kepada-Nya memampukan kita untuk menghadapi ujian hidup dengan penuh keyakinan, meskipun tantangan tersebut berat dan sulit. Seperti Abraham, kita dipanggil untuk memiliki iman yang tulus dantaat, meletakkan segala harapan kita kepada Allah yang memiliki kuasa penuh untuk memimpin dan menyediakan jalan keluar.

Pentingnya memiliki iman yang kuat kepada Allah juga tercermin dalam kisah orang lumpuh di Matius 9. Teman-teman orang lumpuh itu membawa dia kepada Yesus dengan keyakinan yang besar bahwa Yesus dapat menyembuhkannya. Mereka tidak ragu-ragu atau putus asa, melainkan dengan penuh keyakinan memohon kepada Yesus untuk kesembuhan teman mereka. Iman mereka membuat Yesus tersentuh dan memberikan pengampunan dan kesembuhan yang luar biasa.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa iman yang kuat dapat menggerakkan kuasa Allah dalam hidup kita. Ketika kita memiliki keyakinan yang teguh kepada-Nya, kita dapat melihat mujizat-mujizat-Nya terjadi dalam hidup kita. Iman yang kuat memampukan kita untuk mengalami pengampunan dosa, penyembuhan tubuh dan jiwa, serta pengalaman-pengalaman luar biasa dari Allah.

Namun, terkadang iman kita bisa tergoyahkan oleh keraguan, ketakutan, atau kelemahan kita. Kita mungkin meragukan kemampuan Allah untuk memenuhi janji-Nya, atau mungkin takut menghadapi ujian yang sulit. Tetapi Allah mengajak kita untuk mengandalkan-Nya sepenuhnya dan membangun iman yang kuat dalam hidup kita. Dia mengingatkan kita bahwa dengan-Nya segala sesuatu mungkin, dan Dia tidak pernah mengecewakan orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, mari kita membangun iman yang kuat kepada Allah melalui doa, bacaan Alkitab, persekutuan dengan orang percaya, dan mengingat janji-janji-Nya yang luar biasa. Kita bisa mengambil contoh dari Abraham dan orang lumpuh itu, yang dengan iman yang teguh mengalami pengampunan dan kesembuhan yang luar biasa dari Allah.

Dalam iman yang kuat, kita akan menemukan kekuatan untuk menghadapi ujian hidup dengan penuh keyakinan, mengalami penyembuhan dari luka-luka dan kelemahan kita, serta menjadi saksi-saksi kuasa Allah di dunia ini. Mari kita percaya bahwa Allah adalah Allah yang setia dan kuasa-Nya tak terbatas. Dengan iman yang teguh, kita dapat mengalami keajaiban-keajaiban-Nya dan hidup yang penuh berkat di dalam-Nya.

Marilah kita berdoa agar Allah memberikan dan memperkuat iman kita, sehingga kita dapat hidup dengan keyakinan dan keberanian yang hanya dapat ditemukan dalam-Nya. Melalui iman yang kuat kepada Allah, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan mengalami kuasa-Nya yang luar biasa. Amin. (RD Moses Atasoge)

1 thought on “Memiliki Iman yang Kuat kepada Allah: Kisah Abraham dan Orang Lumpuh”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post