Opini,Renungan Panggilan untuk Mengalami Perubahan

Panggilan untuk Mengalami Perubahan

Panggilan untuk Mengalami Perubahan post thumbnail image
Bagikan kepada sahabat anda...

Jumat, 30 Juni 2023

Hari Biasa, Pekan Biasa XII

Teks : Kejadian 17:1,9-10,15-22; Matius 8:1-4

Saudara/saudari yang dikasihi Tuhan Yesus,…

Bacaan Alkitab Kejadian 17:1,9-10,15-22 dan Matius 8:1-4 mengajarkan kita tentang panggilan untuk mengalami perubahan dalam hidup kita. Dalam kedua pasal ini, kita melihat bagaimana Allah memanggil individu yang berbeda-beda untuk mengalami transformasi yang mendalam dalam persekutuan dengan-Nya.

Di Kejadian 17:1, Allah menampakkan diri kepada Abraham dan berbicara kepadanya. Allah mengatakan kepada Abraham, “Akulah Allah Yang Mahakuasa; hiduplah dengan teguh di hadapan-Ku dan jadilah sempurna.” Allah memberikan perintah dan panggilan yang jelas kepada Abraham untuk hidup dalam ketaatan dan kesalehan. Allah juga mengubah nama Sarai menjadi Sara dan berjanji bahwa Dia akan memberkati mereka dengan seorang anak.

Dalam Matius 8:1-4, kita membaca kisah tentang seorang penderita kusta yang datang kepada Yesus untuk disembuhkan. Pria ini datang dengan kerendahan hati, sujud di depan Yesus, dan berkata, “Tuhan, jika Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Yesus pun tersentuh dan menyembuhkannya, sambil mengatakan kepadanya, “Jangan memberitahukan kepada siapapun, tetapi pergilah, tunjukkan dirimu kepada imam dan persembahkan persembahan yang telah ditentukan oleh Musa.”

Kedua cerita ini mengilustrasikan pentingnya mendengarkan panggilan Tuhan dalam hidup kita dan merespons-Nya dengan taat dan rendah hati. Pertama, Abraham harus hidup dengan teguh di hadapan Tuhan dan menjadi sempurna. Panggilan ini menghendaki perubahan dalam hidupnya, agar dia dapat hidup dalam ketaatan dan kesalehan yang lebih dalam.

Hal yang sama terjadi dalam cerita penderita kusta. Pria ini datang kepada Yesus dengan penuh pengharapan, mengakui kelemahannya dan memohon untuk disembuhkan. Dia menunjukkan kepercayaan dan kerendahan hati yang luar biasa. Melalui pertemuan ini, Yesus mengubah hidupnya dan memberikan kesembuhan yang luar biasa.

Saudara/saudari yang dikasihi Tuhan Yesus,…

Kedua cerita ini mengajarkan kepada kita beberapa prinsip yang relevan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Pertama, Allah memanggil kita untuk hidup dalam ketaatan dan kesalehan. Panggilan ini bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga perubahan hati dan karakter yang lebih dalam. Kita harus hidup dalam persekutuan yang teguh dengan Tuhan dan taat kepada firman-Nya.

Kedua, penting bagi kita untuk merespons panggilan Tuhan dengan kerendahan hati dan iman yang tulus. Seperti penderita kusta, kita harus datang kepada Yesus dengan pengakuan kelemahan dan ketergantungan penuh kepada-Nya. Ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, Dia dapat melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam hidup kita.

Ketiga, penting bagi kita untuk mengasihi dan menghormati firman Tuhan. Ketika Yesus menyembuhkan penderita kusta, Dia mengarahkannya untuk pergi dan menunjukkan dirinya kepada imam serta mempersembahkan persembahan yang telah ditentukan. Meskipun Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan, Dia tidak mengabaikan hukum dan perintah Allah yang telah ditetapkan.

Renungan ini menantang kita untuk memeriksa hubungan kita dengan Tuhan dan respons kita terhadap panggilan-Nya. Apakah kita hidup dalam ketaatan dan kesalehan yang teguh? Apakah kita datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati dan iman yang tulus? Apakah kita mengasihi dan menghormati firman Tuhan dalam hidup kita?

Jika kita merasa bahwa ada aspek dalam hidup kita yang perlu diubah, inilah saatnya untuk merespons panggilan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk perubahan fisik atau situasional, tetapi juga perubahan hati dan karakter yang lebih dalam. Dia ingin membentuk kita menjadi pribadi yang teguh, saleh, dan mencerminkan kasih-Nya kepada dunia.

Marilah kita merespons panggilan Tuhan dengan penuh kerendahan hati, kepercayaan, dan ketaatan. Mari kita hidup dalam ketaatan dan kesalehan yang teguh di hadapan-Nya. Dan ketika kita mengalami perubahan dalam hidup kita, marilah kita membagikan kesaksian kita kepada orang lain, seperti yang Yesus perintahkan kepada penderita kusta, sehingga mereka juga dapat mengenal kuasa dan kasih-Nya.

Terimalah panggilan Tuhan untuk mengalami perubahan yang mendalam. Jadilah pribadi yang hidup dalam persekutuan yang teguh dengan-Nya, merespons panggilan-Nya dengan kerendahan hati, dan hidup dalam ketaatan dan kesalehan yang teguh. Di dalam perubahan ini, kita akan mengalami kesembuhan, pemulihan, dan penggenapan yang hanya mungkin dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan. (RD Moses Atasoge)

2 thoughts on “Panggilan untuk Mengalami Perubahan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post

Caritas Keuskupan Larantuka dan Kelompok Kemanusiaan Segera Memberikan Bantuan kepada Penyintas Letusan Gunung Lewotobi Laki-LakiCaritas Keuskupan Larantuka dan Kelompok Kemanusiaan Segera Memberikan Bantuan kepada Penyintas Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Bagikan kepada sahabat anda...Pasca-letusan Gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur (01/01/2024), Caritas Keuskupan Larantuka bersama dengan sejumlah kelompok kemanusiaan segera bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada para penyintas dan