WUJUDKAN AKSES PENDIDIKAN TINGGI BAGI KAUM MUDA KEUSKUPAN LARANTUKA: Unika Atma Jaya Jakarta dan Keuskupan Larantuka Tandatangani Nota Kesepahaman

Berita, Majalah41 Dilihat

Lewoleba, 28 Oktober 2025 – Sebuah langkah bersejarah bagi pengembangan pendidikan di wilayah Keuskupan Larantuka terukir melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta dan Keuskupan Larantuka. Kesepakatan ini menegaskan komitmen bersama untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi generasi muda di wilayah Gereja Lokal Keuskupan Larantuka, yang meliputi Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.

Penandatanganan dilakukan oleh pihak I, Unika Atma Jaya Jakarta oleh Rektor Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K) dengan pihak II, Keuskupan Larantuka oleh Mgr. Fransiskus Kopong Kung, disaksikan oleh Dekan Fakultas Pendidikan dan Bahasa Pastor Yoseph Pedhu, S.Pd., M.A., Ph.D., PIC Perkuliahan Unika Atma Jaya Jakarta Kelas Hybrid, RD. Thomas Darang Labina, Deken Lembata, RD. Philipus Sinyo da Gomez, dan pemerintah daerah Kabupaten Lembata, yang dihadiri oleh Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq. Kegiatan ini berlangsung di aula Dekenat Lembata, Lewoleba pada hari Selasa, 28 Oktober 2025.

Kerja sama ini mencakup tiga bidang utama, yakni memperluas akses pendidikan tinggi, meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan, dan menyediakan perangkat teknologi informasi guna mendukung proses pembelajaran di Keuskupan Larantuka (Flores Timur dan Lembata).

Dalam sambutan virtualnya dari Jakarta, Rektor Yuda Turana menekankan pentingnya sinergi antara Universitas dan Gereja Lokal dalam menciptakan pendidikan yang bermakna dan berakar pada nilai-nilai kemanusiaan. “Mari kita bergandengan tangan, melakukan yang terbaik agar kita memiliki satu cerita yang baik. Dengan semangat kebersamaan dan doa kita semua, program ini akan berjalan dengan lancar,” ujarnya penuh harapan.

Rektor juga menambahkan bahwa tim Unika Atma Jaya Jakarta (Dekan FPB, Kaprodi PGSD, Kaprodi Pendikkat dan DTI) saat ini tengah berada di Larantuka dan Lembata untuk berinteraksi langsung dengan mahasiswa dan mitra lokal. “Kalian adalah para pemimpin masa depan,” pesannya kepada para mahasiswa yang hadir.

Sementara itu, Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus menyampaikan rasa syukur atas dukungan besar dari Unika Atma Jaya Jakarta. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya membuka peluang bagi pendidikan formal, tetapi juga menjadi sarana pembinaan nilai-nilai iman, kemanusiaan, dan kebangsaan. “Kerja sama ini bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga soal pembentukan hati dan iman yang kokoh,” tegasnya.

Uskup Larantuka juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran tim Unika Atma Jaya Jakarta, yakni Dekan FPB, kaprodi PGSD Ibu Yohana Claudia Dhian, kaprodi Pendikkat Ibu Yap Fu Lan, divisi DTI Bapak Satria Wibowo dan Bapak Steviano.

Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, dalam sambutannya turut memberikan apresiasi tinggi atas langkah kolaboratif ini. Ia menilai kemitraan antara Unika Atma Jaya Jakarta dan Keuskupan Larantuka sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kami berharap kerja sama ini juga dapat menyentuh sektor-sektor seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Bahkan kami membuka peluang bagi Unika Atma Jaya Jakarta untuk mendirikan kampus cabang di Lembata,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah tengah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, termasuk pembangunan pelabuhan di Suba Wutun, Waijarang, dan Kedang, guna memperkuat akses pendidikan dan mobilitas mahasiswa.

Saat ini, program pendidikan hasil kolaborasi Unika Atma Jaya Jakarta hadir di Keuskupan Larantuka dengan dua prodi, yakni prodi PGSD dan prodi Pendikkat dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 41 mahasiswa (26 di Lembata dan 15 di Flores Timur) yang telah memasuki semester ganjil (tiga) tahun akademik. Proses perkuliahan terjadi secara hybrid, yang diawasi secara langsung oleh Pamong Flores Timur, Yustinus Kornelis Koda Kelen dan Pamong Lembata, Maria Magdalena Etik Purwanti. Kerja sama ini menjadi langkah nyata menghadirkan pendidikan tinggi yang bermutu, berkeadilan, dan berakar pada nilai iman Katolik. Melalui kolaborasi ini, diharapkan lahir generasi muda Keuskupan Larantuka yang cerdas, tangguh, berkarakter, dan siap menjadi pelaku pembangunan Gereja serta masyarakat. (@sly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *