Paroki Lato 

oleh

PROFIL SINGKAT PAROKI SP. MARIA LA SALETTE LATO

Pelindung Paroki         : Bunda Maria La Salette
Keuskupan                  : Larantuka
Lokasi                          : Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT

Wilayah & Stasi

Paroki SP. Maria La Salette Lato meliputi 3 desa, dengan 6 stasi:

  1. Stasi SP. Maria La Salette Lato – Desa Watowara
  2. Stasi St. Fransiskus Xaverius Baujawa – Desa Watowara
  3. Stasi Sta. Elisabeth Pagong – Desa Adabang
  4. Stasi St. Petrus Tanameang – Desa Adabang
  5. Stasi St. Hendrikus Waidang – Desa Tenawahang
  6. Stasi St. Agustinus Tenawahang – Desa Tenawahang

Secara geografis, stasi-stasi dibagi dalam dua wilayah besar:

  • Pesisir pantai: Lato, Baujawa, Pagong, Tanameang
  • Perbukitan: Waidang, Tenawahang

Data Umat (2024)

  • Stasi: 6
  • KBG: 57
  • Kepala Keluarga: 754 KK
  • Jumlah Jiwa: ± 3.170 umat

Mayoritas umat bekerja sebagai petani dan pekebun (kemiri, mente, kelapa, kakao, jagung, padi, ubi kayu). Sebagian kecil berprofesi sebagai nelayan, guru, perawat, dan ASN.

Umat terdiri dari berbagai rumpun suku: Sogen Makin, Openg, Teluma, Ama Tukan, Ile Weking, Wungu Kelore, Lewo Angin, Hayong, Wungu Talar, Wato, Wada, Weluk, Kumanireng, Lewo Koten, Watun, Kelen, dan lainnya.

Mgr. Fransiskus Kopong Kung dan Romo Hartono, MSF bersama Anak-Anak SEKAMI

SEJARAH SINGKAT PAROKI SP. MARIA LA SALETTE LATO

Dari Lewolaga ke Lato: Awal sejarah Paroki Lato tidak bisa dilepaskan dari Paroki Santa Maria Immaculata Lewolaga.

  • 1912 – Paroki Lewolaga dirintis oleh Pater Van der Loo, SJ (Jesuit) di Konga.
  • 1932 – Pusat paroki dipindahkan ke Desa Lewolaga oleh Pater Kremens, SVD.
  • Kemudian dilayani Imam SVD hingga akhirnya diserahkan kembali ke Keuskupan Larantuka.
  • 1993 – Tarekat MSF (Misionaris Keluarga Kudus) Provinsi Jawa resmi mengambil karya pastoral di Lewolaga, dengan 14 stasi, termasuk Lato.

Lahirnya Paroki Lato

  • 19 September 2000 – Pada Hari Raya Penampakan Bunda Maria La Salette, Stasi Lato diresmikan sebagai paroki mandiri oleh Mgr. Darius Nggawa, SVD.
  • Nama SP. Maria La Salette dipilih karena Bunda Maria La Salette adalah pelindung Tarekat MSF.

Perjalanan Pastoral: Sejak berdiri, Paroki Lato dilayani oleh para imam MSF:

  • 2000–2003: Rm. T. Dwija Iswara, MSF (Pastor Paroki pertama) bersama Rm. Jayeng Siswanto, MSF.
  • 2003–2006: Rm. Andrianus Sulistyo, MSF.
  • 2006–2008: Rm. B. Triwidayatno, MSF.
  • 2008–2012: Rm. Petrus La Sadi, MSF dengan Rm. Yusuf Sunarno, MSF sebagai Pastor Rekan.
  • 2012–2015: Rm. Yusuf Sunarno, MSF.
  • 2015–2016: Rm. Hibertus Adi Wijayanto, MSF.
  • 2016–2021: Rm. Ag. Eko Wahyu K., MSF.
  • 2021–2025: Rm. Hibertus Hartono, MSF (Pastor Paroki saat pesta perak).

Selain para imam, karya pastoral juga diperkuat oleh Bruder MSF, frater, serta partisipasi awam melalui Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Pimpinan Stasi (DPS).

Perkembangan & Dinamika:

  • Pembangunan fisik: perbaikan gereja-gereja stasi, pembangunan aula, sekretariat, taman doa, altar, hingga renovasi besar menjelang HUT ke-25.
  • Pelayanan rohani: penguatan KBG, pastoral keluarga, pendampingan OMK, dan komunitas kategorial (Legio Maria, Santa Anna, Pasukris, St. Yosef, THS-THM, dsb.).
  • Pelayanan sosial-ekonomi: kebun sayur paroki, dapur umum saat bencana, bantuan erupsi Lewotobi, kursus Bahasa Inggris gratis bagi anak-anak.
  • Puncak perayaan: 17–18 Oktober 2024, seluruh gereja stasi diberkati oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, sebagai persiapan menuju pesta perak.