Flores Timur, Senin, 04 November 2024. Minggu, 03 November 2024 malam, sekitar pukul 24.00 wita, Gunung Lewotobi kembali meletus dengan memuntahkan lava dan bebatuan besar dan kecil. Dampak dari letusan ini menyebabkan banyak bangunan rumah warga dan fasilitas umum rusak. Selain itu banyak korban berjatuhan meninggal dunia. Sampai berita ini diturunkan sudah teridentifikasi 7 orang meninggal dunia dan jumlah ini diprediksikan akan terus bertambah.
Sr. Nikoline Pajo, SSpS (alm)
Salah satu korban yang meninggal dunia adalah seorang biarawati Katolik yaitu Sr. Nikoline Pajo, SSpS. Korban ini tinggal di biara susteran SSpS Hokeng. Beliau terjebak di dalam kamarnya akibat reruntuhan batu yang menimpa kamarnya.
Romo Vikjen Keuskupan Larantuka, RD Gabriel Unto da Silva, mewakili Uskup Larantuka yang sekarang sedang berada di Jakarta, mengungkapkan belasungkawa yang mendalam bagi para korban yang meninggal dunia dan mendoakan keselamatan bagi mereka. Beliau juga menghimbau supaya paroki-paroki, lembaga-lembaga sosial, juga perorangan agar membangun bela rasa dan menunjukan kepedulian kepada para korban.
Lembaga Gereja CARITAS Keuskupan Larantuka mengeluarkan himbauan kepada semua orang untuk bisa berdonasi bagi warga terdampak berupa:
- Makanan siap saji
- Air bersih
- Tenda
- Pakaian layak pakai
- Bak Penampung air (profil tank)
- Bahan pangan: beras, mie instan, lauk, sayur,
- Peralatan memasak + kayu bakar/ kompor gas
- Masker
- Perlengkapan tidur
- Pembalut wanita
- Perlengkapan + makanan untuk bayi balita
- Terpal
- Obat-obatan
Tim Caritas Keuskupan Larantuka bersama relawan terus berusaha untuk melakukan penyaluran bantuan dalam masa tanggap darurat dan membuat assesment bagi warga terdampak.
Sampai saat ini Gunung Lewotobi masih menyemburkan material batu dan pasir serta lava panas. (MA/KOMSOSKL)