Opini,Renungan “Kasih yang Mendalam: Renungan dari Kisah Maria Magdalena”

“Kasih yang Mendalam: Renungan dari Kisah Maria Magdalena”

“Kasih yang Mendalam: Renungan dari Kisah Maria Magdalena” post thumbnail image
Bagikan kepada sahabat anda...

Sabtu, 22 Juli 20203

Pesta S. Maria Magdalena

Teks : Kid 3:1-4a dan Yohanes 20:1, 11-18

“Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi adalah anak Allah dan mengenal Allah.” (1 Yohanes 4:7)

Pesan dari Firman Tuhan Kidung Agung 3:1-4a mengajak kita untuk saling mengasihi sebagai anak-anak Allah. Kasih adalah sifat dasar Allah, dan ketika kita mengasihi, kita mengikuti teladan-Nya. Tetapi bagaimana mungkin kita bisa belajar mengasihi jika kita belum mengenal Allah dengan baik? Di dalam Yohanes 20:1, kita belajar tentang Maria Magdalena yang mencari Yesus di kubur dan menemukan kubur itu kosong. Tetapi setelah Yesus menampakkan diri kepadanya, Dia menyebut namanya, “Maria!” (Yohanes 20:16). Saat itu, Maria menyadari bahwa Yesus yang bangkit adalah Tuhan dan Dia dengan penuh sukacita berkata, “Rabuni!” yang berarti “Guru!”.

Kisah ini mengandung pesan yang dalam. Maria telah mengenal Yesus secara fisik selama pelayanan-Nya, tetapi saat Dia bangkit dari kematian, pengenalan Maria tentang Yesus menjadi lebih mendalam dan pribadi. Inilah saat-saat di mana kita harus belajar untuk mengenal Allah lebih dalam lagi. Bukannya hanya mengandalkan cerita-cerita orang lain atau pengetahuan yang dangkal tentang-Nya. Kita harus mengalami hubungan yang mendalam dengan Tuhan dan berbicara dengan-Nya dalam doa, membaca Firman-Nya dengan penuh dedikasi, dan merenungkan Firman-Nya agar kita dapat memahami kehendak-Nya.

Ketika kita benar-benar mengenal Allah, hati kita akan penuh dengan kasih-Nya. Kasih itu sendiri menjadi buah dari hubungan yang erat dengan Tuhan. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita akan memahami kasih-Nya, dan semakin mudah bagi kita untuk mengasihi orang lain.

Berbicara tentang kasih, bagaimana cara kita mengasihi sesama? Firman Tuhan menegaskan, “sebab kasih berasal dari Allah.” Artinya, kasih itu sendiri adalah anugerah dari Allah. Kita tidak mungkin memiliki kasih yang sempurna jika kita belum mengenal Sang Sumber Kasih itu sendiri. Jadi, saat kita merenungkan Firman Tuhan dan mengenal-Nya lebih baik, kasih itu akan mengalir dari hati kita kepada sesama. Bukan hanya kepada teman dekat, tetapi juga kepada mereka yang berbeda pandangan, yang terluka, dan bahkan kepada musuh kita.

Penting untuk diingat bahwa Maria Magdalena, yang telah mengalami pengenalan pribadi dengan Yesus, menyadari betapa besar kasih-Nya. Inilah yang membawanya kepada Yesus dengan cinta yang tulus dan tekad yang kuat. Ketika kita juga memahami sejauh mana Allah mengasihi kita, kita akan menemukan sukacita dalam mengasihi orang lain dan merenungkan kebaikan-Nya. Seperti Maria, kita akan mencari Tuhan dengan antusiasme yang lebih besar, berharap untuk mengalami hadirat-Nya dalam hidup kita.

Akhirnya, pada saat itu, Yesus menyebut nama Maria dan Dia berkata, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka: Aku pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, dan Allah-Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17). Ini mengajarkan kita pentingnya pengutusan. Ketika kita mengalami pengenalan yang mendalam dengan Allah, kita akan menerima tugas untuk menjadi saksi kasih-Nya di dunia ini. Seperti Maria, kita harus pergi dan memberitahu orang lain tentang kabar baik, tentang kasih dan kebangkitan Yesus Kristus.

Jadi, renungkanlah Firman Tuhan Kid 3:1-4a dan Yohanes 20:1, 11-18 dalam hati Anda. Pertama, mendekatlah kepada Allah dan carilah pengenalan yang mendalam dengan-Nya melalui doa, pembacaan Firman-Nya, dan hubungan pribadi yang setia. Kedua, biarkan kasih Allah mengisi hati Anda, sehingga Anda dapat mengasihi sesama tanpa pandang bulu. Ketiga, berbagilah kabar baik tentang kasih dan kebangkitan Kristus kepada orang lain sebagai bukti cinta dan kesetiaan kita kepada-Nya.

Semoga renungan ini membawa Anda lebih dekat kepada Allah dan memberkati hidup Anda serta mengilhami Anda untuk menjadi saluran kasih-Nya di dunia ini. Amin. (RD Moses Atasoge)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post