IMAM BARU DARI LEMBATA: Stasi Aloysius Gonzaga, Lewopenutung Persembahkan Dua Putra Terbaik

Lewopenutung, Lamalera – Jumat, 17 Oktober 2025, langit Stasi St. Aloysius Gonzaga, Lewopenutung, seolah ikut bersukacita. Di bawah cahaya mentari yang hangat dan semangat iman yang menyala, Lapangan Bola Lewopenutung, kampung kecil di Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, berubah menjadi altar terbuka bagi rahmat Allah yang melimpah. Pada hari penuh berkat ini, dua putra terbaik kampung tersebut, Diakon Marianus Hali Wuwur dan Diakon Titus Bala Unagolok, SS.CC, menerima tahbisan imamat.
Perayaan agung ini mengusung tema “Kepada siapa engkau Kuutus, haruslah engkau pergi” (Yeremia 1:7). Seruan profetis ini menegaskan bahwa panggilan imamat adalah tugas perutusan yang lahir dari ketaatan penuh kepada kehendak Allah.

Umat dari berbagai penjuru Lembata, Flores Timur, dan daerah sekitarnya berbondong-bondong datang untuk bersatu dalam doa dan syukur. Perayaan Ekaristi Tahbisan dipimpin oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, didampingi Provinsial Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria, RP. Pankras Kraeng, SS.CC, RD. Paulus Pati Lewar (mewakili Praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret), serta Pastor Paroki Lamalera, RD. Arnoldus Guna Koten. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal Keuskupan Larantuka, RD. Fransiskus Kwaelaga, Deken Lembata, RD. Philipus Sinyo da Gomes, Deken Larantuka, RD. Adeodatus Henrikus Leni, serta para imam konselebran dari berbagai paroki dan tarekat. Di tengah ramainya umat yang hadir, Gereja tampak hidup, berdenyut dalam kebersamaan, bernafas dalam pujian, dan bersukacita dalam iman.

Dalam liturgi yang agung dan khidmat, kedua diakon menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus dan Gereja-Nya. Saat tangan Uskup ditumpangkan dan doa tahbisan dilantunkan, suasana hening menyelimuti seluruh lapangan. Namun tak lama kemudian, seperti ledakan sukacita surgawi, umat bersorak, bernyanyi, dan bertepuk tangan, menyambut dua imam baru yang kini diutus ke ladang Tuhan.

Tarian Persembahan pada Misa Tahbisan Imam Baru (Lewopenutung, 17/10/25)

Moto tahbisan kedua imam baru menyingkapkan kedalaman iman yang mereka hayati. RD. Marianus Hali Wuwur, imam projo Keuskupan Larantuka, memilih kutipan dari Injil Lukas 24:18 “Apakah Engkau Orang Asing?” – ajakan untuk mengenali Kristus yang hadir dalam wajah orang kecil, orang asing, dan mereka yang tersingkir. RP. Titus Bala Unagolok, SS.CC, imam dari Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria, memilih kutipan dari Injil Yohanes 14:18 “Aku tidak meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, Aku datang kembali kepadamu.” – penegasan iman bahwa Allah senantiasa hadir dan setia menyertai umat-Nya.

Doa Penyerahan Orang Tua Imam Baru (Lewopenutung, 17/10/25)

Dalam homilinya, Mgr. Fransiskus Kopong Kung menegaskan bahwa tahbisan ini berlangsung pada tahun yang istimewa, yakni Tahun Yubileum.
“Paus Fransiskus melalui ‘Spes Non Confundit’ mengajak kita memaknai Tahun Yubileum sebagai kesempatan untuk menjumpai Kristus sebagai pintu keselamatan. Dalam hidup ini, hendaklah kita menjadi pintu-pintu kecil agar melalui kita orang lain menemukan Kristus dan berjumpa dengan Pintu Utama,” ujar Uskup.

Uskup juga mengingatkan umat agar menyadari bahwa mereka dicintai Tuhan, sebab pintu hati Tuhan selalu terbuka untuk menerima siapa pun yang datang kepada-Nya. Tugas imam adalah menghantar umat untuk mengalami cinta Allah.
“Imam dipanggil untuk mewartakan kasih Tuhan. Ia harus membuka pintu hati dengan semangat kasih, menerima semua orang tanpa membeda-bedakan,” tegas Mgr. Fransiskus.

Penumpangan Tangan Para Imam di Kepala Imam Baru (Lewopenutung, 17/10/25)

Sementara itu, Pastor Paroki Lamalera, RD. Arnoldus Guna Koten, menyampaikan rasa syukur mendalam kepada keluarga dan umat Lewopenutung yang telah menumbuhkan iman dan panggilan dalam diri kedua imam baru ini.

“Atas peristiwa berahmat ini, Paroki St. Petrus dan Paulus Lamalera sangat bersukacita, khususnya umat Stasi Lewopenutung. Ada banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih, dan dari sedikit yang dipilih itu, datang dari Stasi Lewopenutung,” ujarnya penuh haru.
Pastor Paroki juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga seluruh rangkaian perayaan berjalan dengan lancar dan penuh makna.
Usai Ekaristi, sukacita berlanjut dalam resepsi syukur yang diwarnai tarian, lagu, dan ungkapan sukacita umat. Dalam suasana penuh kegembiraan itu, kenangan masa kecil kedua imam baru seakan hidup kembali, dari lorong-lorong kampung sederhana hingga altar tahbisan yang megah.

Berkat Perdana Imam Baru untuk Orang Tua (Lewopenutung, 17/10/25)

Paroki St. Petrus dan Paulus Lamalera terdiri dari delapan stasi: Wutunlolo Krokovolor, Lamalera, Lamamanu, Lewotala, Wolowutung, Tapobali, Tirer, dan Lewopenutung. Stasi Lewopenutung sendiri memiliki 5 lingkungan, 10 Komunitas Basis Gerejawi (KBG),165 kepala keluarga dan lebih dari 600 jiwa umat.

Sukacita Sekami Paroki Lamalera pada Perayaan Tahbisan Imam Lewopenutung (17/10/25)

Hari ini, Lewopenutung menjadi saksi bahwa karya Allah tak pernah berhenti. Dua putra terbaiknya kini melangkah dengan tangan terurap dan hati penuh kasih, menjawab panggilan Tuhan dengan iman yang teguh dan semangat pelayanan yang menyala. “Kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi.” (Yeremia 1:7). (@sly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *