Botung, Adonara – Berdasarkan Surat Keputusan Bapa Uskup Larantuka, Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung resmi berdiri secara kanonis pada 19 September 2025, bertepatan dengan Pesta Santa Perawan Maria La Salette. Dengan demikian, Botung menjadi paroki ke-13 di Dekenat Adonara dan paroki ke-54 di Keuskupan Larantuka. Pemekaran Paroki Botung lahir dari semangat menumbuhkan kemandirian umat dalam bidang spiritual, personal, dan finansial, sekaligus untuk mendekatkan pelayanan pastoral bagi umat di wilayah ini.

Foto: Gereja Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Pada acara tatap muka bersama umat (25/10/25), Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, menyampaikan harapannya agar paroki baru ini bertumbuh menjadi paroki yang mandiri dalam bidang spiritual, personalia, dan finansial. “Paroki yang kuat adalah paroki yang mandiri dalam bidang spiritual, personalia dan finansial. Paroki baru harus memiliki Dewan Pastoral Paroki, dan kelompok kategorial yang hidup dan terus berkembang maju,” tegas Bapa Uskup.
Beliau juga menekankan pentingnya perhatian kepada kaum muda Katolik agar mereka tidak hanya menjadi penerima pelayanan, tetapi juga pelaku aktif dalam kehidupan paroki. Selain itu, Bapa Uskup mengingatkan pentingnya pendampingan anak-anak dan keluarga, karena nilai iman dan kebiasaan baik mesti ditanam sejak dalam rumah tangga.

Foto: Pastor Stevanus Suharna, MS – ketika dilantik sebagai Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Pada kesempatan yang sama, RD. Wilhelmus Ola Lanan, Ekonom Keuskupan sekaligus Ketua CU Sinar Saron, mengajak umat untuk mengelola keuangan keluarga secara bijak dan bertanggung jawab demi mendukung karya pastoral di paroki baru ini.
Mgr. Fransiskus juga menggagas pendirian sebuah salib di Ile Bou atau Bukit Tanjung Gemuk, yang dapat terlihat dari berbagai penjuru wilayah. “Kalau Larantuka menjadi Kota Reinha, maka baik kalau di Botung ada salib terpancang. Dari Larantuka, Bunda Maria memandang salib Putranya,” ujar Bapa Uskup.

Foto: Pembaptisan 5 Anak saat Perayaan Peresmian Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Gagasan simbolis ini mencerminkan harapan agar iman umat Botung semakin terarah kepada Kristus yang tersalib, sumber keselamatan dan kasih penebusan.
Peresmian paroki dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi pada Minggu, 26 Oktober 2025, di Gereja Paroki Botung, dengan tema “Menjadi Saksi Kasih Allah dalam Pengharapan Menuju Gereja Mandiri dan Misioner.”
Perayaan dipimpin langsung oleh Uskup Larantuka, didampingi Vikjen Keuskupan Larantuka, RD. Gabriel Unto da Silva, Sekretaris Jenderal Keuskupan, RD. Fransiskus Kwaelaga, serta Dewan Pimpinan Kongregasi Misionaris La Salette: Pastor Manuel dela Cruz, MS, dan Pastor Jasper Tionquico, MS.

Foto: Petugas Liturgi dan Kongregasi Santa Anna Hadir pada Perayaan Peresmian Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Turut hadir Ekonom Keuskupan, RD. Wilhelmus Ola Lanan, Pastor Paroki Baniona, RD. Antonius Prakum Keraf, serta para imam konselebran: RD. Antonius Londa Diaz, RD. Alfonsus Wungubelen, RD. Anselmus Liwun, dan RD. Moses Watan Boro, bersama para biarawan-biarawati.
Dalam homilinya, Mgr. Fransiskus menegaskan bahwa berdirinya Paroki Botung merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi di tengah Tahun Yubileum, tahun pengharapan dan pembaruan hidup iman. “Bapa Suci mengajak kita untuk masuk melalui pintu yang adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Paroki ini berdiri untuk menghantar kita menuju pintu keselamatan yang sama,” ujar beliau. Bapa Uskup juga mengajak seluruh umat untuk membuka hati dan terlibat aktif dalam kehidupan paroki, serta tidak membiarkan pastor dan DPP bekerja sendirian.

Penandatanganan Prasasti Peresmian Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Sementara itu, Pastor Manuel dela Cruz, MS, Sekretaris Provinsial Kongregasi Misionaris La Salette, menyampaikan rasa bangga, syukur dan terima kasih kepada Bapa Uskup dan umat Keuskupan Larantuka, khususnya umat Paroki Botung yang menerima dan mempercayakan pelayanan paroki ini kepada Kongregasi Misionaris La Salette.

Pelantikan DPP Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung merupakan pemekaran dari Paroki Induk Santa Maria Hati Tak Bernoda Baniona. Wilayah pelayanannya mencakup 5 (lima) stasi: Botung, Wailebe, Tobilota, Ariona, dan Bliko, dengan 554 kepala keluarga, lebih dari 2.224 jiwa umat, serta 41 Komunitas Basis Gerejani (KBG).

Foto: Kehadiran Umat pada Perayaan Peresmian Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Paroki ini dipercayakan kepada Kongregasi Misionaris Bunda Maria La Salette (MS). Pada kesempatan ini, Pastor Stevanus Suharna, MS, resmi dilantik sebagai Pastor Paroki pertama, dibantu oleh Bruder Paulus Lam. Setelah pelantikan Pastor Paroki, dilanjutkan dengan pelantikan Dewan Pastoral Paroki (DPP), dengan Bapak Alfonsus Sina Hurint sebagai Ketua DPP pertama. Dalam perayaan ini juga, Bapa Uskup membaptis lima anak dari paroki baru ini. Mereka menjadi umat pertama yang tercatat dalam Buku Baptis Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung.
Untuk menunjang pelayanan pastoral, kantor paroki sementara telah disiapkan di sakristi Gereja Santo Antonius Padua Botung, lengkap dengan buku-buku sakramen dan data umat digital, langkah awal menuju tata kelola administrasi paroki yang modern dan tertib.

Foto: Pastor Stevanus Suharna, MS – ketika dilantik sebagai Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Wilayah Botung dikenal memiliki ikatan sosial dan budaya yang kuat, serta kerja sama erat antara Gereja, pemerintah, dan tokoh adat. Umat di lima stasi memiliki iman yang kokoh dan devosi mendalam kepada Bunda Maria dan Santo Yosef. Meski demikian, pembinaan lanjutan tetap dibutuhkan agar partisipasi umat dalam hidup menggereja semakin meningkat.

Foto: Kehadiran Tokoh Umat dan Tokoh Adat saat Tatap Muka dengan Bapa Uskup menjelang Perayaan Peresmian Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Dekenat Adonara.
Dengan berdirinya Paroki Santa Perawan Maria La Salette Botung, Keuskupan Larantuka menegaskan komitmennya untuk terus memperluas pelayanan pastoral dan menumbuhkan semangat Gereja yang mandiri, bersaudara, dan misioner. Peristiwa ini menjadi wujud nyata dari visi Gereja Lokal Keuskupan Larantuka “Menjadi Gereja yang Semakin Mandiri dan Misioner.” (@sly)






