TAHUN EVALUASI: Sinodalitas Gereja Lokal Keuskupan Larantuka sebagai Peziarah Harapan – dalam Satu Kawanan dengan Satu Gembala

Berita29 Dilihat

Larantuka, – Keuskupan Larantuka bersiap melangkah ke tahap penting dalam perjalanan pastoralnya. Pada tanggal 21 November 2025, setelah penyelenggaraan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI), Keuskupan Larantuka akan menggelar Lokakarya sebagai puncak dari Tahun Evaluasi Program Pastoral Jangka Panjang Tahap III (PJPT III). Kegiatan ini menjadi bagian integral dari PJPT III yang sedang berjalan.

Pelaksanaan Tahun Evaluasi 2025 memiliki arti istimewa karena bertepatan dengan Tahun Yubileum 2025, sebuah momentum rahmat yang dihayati Gereja universal. Keuskupan Larantuka ingin menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk melihat kembali, merefleksikan, serta memperbaharui langkah-langkah pastoral yang telah ditempuh. Tema yang diusung adalah: “Sinodalitas Gereja Lokal Keuskupan Larantuka sebagai Peziarah Harapan – dalam Satu Kawanan dengan Satu Gembala.”

Peserta Perpas II 2025 Keuskupan Larantuka

Tahun Evaluasi bukan sekadar penilaian administratif, tetapi sebuah proses iman yang mengajak seluruh komponen Gereja untuk membaca tanda-tanda zaman, mengevaluasi perjalanan, serta memperbaharui komitmen pastoral. Evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yakni: Pertama, Kajian dokumen, yaitu menelaah rencana serta laporan program pastoral yang telah dilaksanakan di paroki, dekenat, dan tingkat keuskupan. Kedua, Konsultansi dengan para ahli dan otoritas Gereja, baik imam, teolog, maupun tokoh awam yang memiliki kompetensi, untuk memberikan masukan dari perspektif teologis, pastoral, kanonis, dan sosial-budaya. Ketiga, Lokakarya partisipatif, yang melibatkan seluruh komponen pastoral, sehingga evaluasi benar-benar lahir dari keterlibatan bersama dan semangat sinodalitas. Dengan proses ini, evaluasi diharapkan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mendalam, obyektif, dan menyeluruh, sehingga hasil akhirnya mampu memperkaya arah pastoral ke depan.

Kegiatan ini akan dipimpin oleh RD Antonius Sina Aran selaku ketua panitia dengan melibatkan para imam, biarawan-biarawati, Dewan Pastoral Paroki, tokoh awam, serta perwakilan dari dekenat sebagai peserta lokakarya. Pada kesempatan ini akan dipresentasikan hasil kajian dokumen, masukan para ahli, serta rangkuman perjalanan pastoral Keuskupan Larantuka selama PJPT III. Selanjutnya, para peserta akan dibagi dalam kelompok diskusi untuk mendalami temuan, mengidentifikasi kebutuhan pastoral, serta merumuskan rekomendasi. Hasil diskusi kelompok kemudian diplenokan untuk mendapatkan konfirmasi dan pengayaan dari seluruh peserta. Rekomendasi pastoral yang lahir dari lokakarya akan dirangkum dalam Risalah Lokakarya Tahun Evaluasi, yang akan menjadi pedoman bagi Keuskupan Larantuka untuk menatap masa depannya.

Peserta Perpas II 2025 Keuskupan Larantuka

Tahun Evaluasi 2025 diharapkan menjadi momentum pembaruan dan penguatan misi GerejaLokal. Tahun Evaluasi 2025 adalah kesempatan berharga bagi Gereja lokal Keuskupan Larantuka untuk memperbaiki diri, memperkuat niat pelayanan, serta semakin setia menjalankan mandat Sinode VII Keuskupan. Dengan menghidupi semangat sinodalitas, seluruh umat diajak untuk berpartisipasi aktif. Proses ini bukan hanya tugas para pemimpin Gereja, melainkan tanggung jawab bersama seluruh umat beriman. Kehadiran, keterlibatan, dan dukungan umat menjadi kunci agar evaluasi benar-benar berbuah bagi pertumbuhan iman dan pelayanan Gereja.

Gereja Lokal Keuskupan Larantuka meyakini bahwa Tahun Evaluasi bukan sekadar menilai keberhasilan atau kekurangan, tetapi sarana untuk membangun Gereja yang semakin hidup, semakin berakar dalam iman, semakin kokoh dalam persaudaraan, dan semakin giat dalam pelayanan kasih. Melalui Tahun Evaluasi 2025, Gereja Lokal Keuskupan Larantuka hendak menegaskan bahwa dirinya adalah Gereja peziarah yang terus berjalan bersama, dalam satu kawanan dengan satu Gembala, menuju harapan yang semakin pasti. (@sly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *