Gereja Paroki Salib Suci Hoelea
Minggu, 14 September 2025, menjadi peristiwa bersejarah bagi Gereja Paroki Salib Suci Hoelea-Kedang, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka. Bertepatan dengan Pesta Pemuliaan Salib Suci, Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, menahbiskan Gereja Paroki Salib Suci Hoelea sebagai rumah doa dan simbol persekutuan iman umat di paroki ini. Selain menahbiskan gereja Paroki Hoelea, pada kesempatan yang sama Bapa Uskup juga meresmikan paroki baru, Paroki St. Fransiskus Balauring, mekar dari Paroki Salib Suci Hoelea.
Paroki Salib Suci Hoelea berdiri pada tahun 1987, mekar dari Paroki Santa Maria Pembantu Abadi Aliuroba. Setelah melepaskan empat stasi untuk paroki baru, Paroki Balauring, Paroki Hoelea kini memiliki 12 stasi, 73 KBG, dan 1.211KK dengan total umat lebih dari 5.984 jiwa.

Salib dan Gua Maria di Samping Gereja Paroki Salib Suci Hoelea
Gereja paroki yang ditahbiskan berdiri megah di atas lahan seluas 2.210 m², hasil kerja keras, doa, dan gotong royong umat bersama para gembala yang berkarya di paroki ini. Proses pembangunan yang dirintis sejak 2020 di bawah kepemimpinan almarhum Romo Agustinus Guna, Pr., kini mencapai puncaknya dalam perayaan syukur pentahbisan ini.
Perayaan ekaristi agung dipimpin oleh Bapa Uskup didampingi Romo Vikjen, Romo Sekjen, Romo Deken Lembata dan para imam konselebran. Hadir pula pada kesempatan ini Bupati Lembata, Forkompimcam Omesuri, tokoh agama muslim, para kades sewilayah Kedang, undangan lainnya dan umat Allah dari seluruh stasi di wilayah Paroki Hoelea.
Mgr. Fransiskus, menyampaikan apresiasi dan proficiat atas kerja keras para pastor dan umat paroki yang telah membangun dan menghadirkan sebuah gereja yang kokoh dan megah. Uskup berharap agar gereja yang ditahbiskan ini menjadi pusat iman, harapan, dan kasih yang mempersatukan umat Paroki Hoelea serta menghadirkan wajah Gereja yang selalu hidup, mandiri dan misioner.

Pastor Paroki Salib Suci Hoelea, RD. Edi Saban
Pastor Paroki Hoeleaq, Romo Edi Saban, Pr menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh umat dan pihak yang telah mendukung pembangunan gereja ini. Beliau berharap agar, semangat umat tidak hanya nampak dalam pembangunan fisik (gedung gereja), tetapi terutama nampak dalam hidup rohani. Sekali lagi Romo Edi, mengajak umat untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk membangun Paroki Salib Suci Hoelea yang semakin mandiri, misioner dan berbuah.
Dengan pentahbisan ini, Gereja Paroki Salib Suci Hoelea resmi menjadi simbol iman yang kokoh di tanah Kedang, khususnya di Hoelea. Sebuah tonggak baru dalam sejarah Gereja Katolik di Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka, sehati sejiwa berbagi sukacita.* (@sly)