Kamis, 20 Juli 2023
Hari Biasa, Pekan Biasa XV
Teks : Keluaran 3:13-20 dan Matius 11:28-30
Saudara/I yang terkasih dalam Kristus,…
Dalam kehidupan ini, seringkali kita merasa lelah dan terbebani oleh berbagai beban, kesulitan, dan kebingungan. Rasanya seperti kita sedang berjalan di tengah-tengah kegelapan yang tak kunjung berakhir. Namun, marilah kita melihat kepada Firman Tuhan dan menemukan penghiburan serta petunjuk-Nya yang abadi.
Dalam Kitab Keluaran 3:13-20, kita menyaksikan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya sebagai “Aku adalah Aku.” Dalam nama-Nya yang maha kuasa, Ia berbicara kepada Musa dan memerintahkan-Nya untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Dalam saat-saat ketidakpastian, Allah menjanjikan hadir-Nya sebagai kekuatan yang tak tergoyahkan, pelindung yang setia, dan pemandu yang bijaksana bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya.
Di sisi lain, dalam Injil Matius 11:28-30, Yesus menawarkan undangan yang indah bagi setiap orang yang merasa lelah dan berat beban. Ia berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan jiwamu akan mendapat kelegaan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku ringan.” Dalam penderitaan-Nya di kayu salib, Yesus telah membayar dosa-dosa kita dan membebaskan kita dari beban kesalahan. Dia ingin kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya dan mengalami kesejatian hidup dalam hubungan dengan-Nya.
Dari kedua teks Firman Tuhan ini, kita dapat mengambil beberapa renungan yang mendalam. Pertama, kita perlu menyadari bahwa Allah adalah Pencipta yang maha kuasa dan kasih-Nya tak pernah berubah. Dalam segala ketidakpastian dan kebingungan, kita dapat bersandar pada-Nya yang adalah “Aku adalah Aku” – Tuhan yang setia dan memberdayakan kita untuk menghadapi setiap situasi.
Kedua, Yesus menawarkan sukacita dan kelegaan bagi mereka yang datang kepada-Nya dengan hati yang rendah dan mengakui keterbatasan mereka. Ketika kita meletakkan kepercayaan kita pada-Nya, Ia akan memberi kita kekuatan untuk mengatasi tantangan hidup dan mengajarkan kita tentang hikmat-Nya yang mulia.
Renungan ini mengingatkan kita untuk merenungkan bahwa kita tidak pernah sendiri dalam perjalanan hidup ini. Allah sang Pencipta dan Juruselamat selalu bersama kita, memperkuat dan memberdayakan kita di setiap langkah perjalanan. Ketika kita memasuki hadirat-Nya dengan hati yang rendah dan penuh kepercayaan, Ia akan memberikan kelegaan yang tak terduga dan membimbing kita melewati cobaan hidup. Oleh karena itu, marilah kita selalu mengingat bahwa dalam-Nya, kita dapat berdaya karena Ia memberdayakan kita untuk mengatasi setiap situasi hidup. (RD Moses Atasoge)