Dipanggil untuk Menjadi Saksi Kebenaran Injil
Renungan Harian: Sabtu, 17 Mei 2025
Bacaan : Kisah Para Rasul 13:44–52 & Yohanes 14:7–14

Saudara/i yang terkasih dalam Kristus, dua bacaan yang kita dengar hari ini memperlihatkan kepada kita dua reaksi yang sangat berbeda terhadap Injil yaitu pertama: penolakan dan kedua: penerimaan yang membawa sukacita.
Dalam bacaan pertama, kita melihat bagaimana orang-orang Yahudi di Antiokhia dipenuhi iri hati ketika melihat banyak orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, berkumpul untuk mendengarkan Injil. Mereka menolak firman Tuhan dan menghujat. Akibatnya, Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain, dan Injil disambut dengan sukacita oleh mereka yang dipilih untuk hidup yang kekal.
Sementara itu, dalam bacaan Injil, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang hubungan-Nya dengan Bapa. Dia mengatakan, “Jika kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” (Yoh 14:7). Filipus kemudian meminta untuk melihat Bapa, dan Yesus menjawab, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?” (Yoh 14:9). Yesus menekankan bahwa percaya kepada-Nya berarti percaya kepada Bapa, dan mereka yang percaya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari-Nya.
Saudara/i yang terkasih dalam Kristus, Apa yang bisa kita pelajari dari kedua bacaan ini?
- Injil adalah Kuasa: Injil memiliki kuasa untuk menarik orang kepada Tuhan, tetapi juga bisa menjadi batu sandungan bagi mereka yang menolaknya. Reaksi terhadap Injil mengungkapkan kondisi hati seseorang.
- Kesaksian Kita Penting: Seperti Paulus dan Barnabas yang bersaksi dengan berani, kita juga dipanggil untuk membagikan Injil. Terkadang, respons yang kita terima mungkin tidak selalu positif, tetapi kita tetap harus setia dalam memberitakan kebenaran.
- Mengenal Yesus Berarti Mengenal Bapa: Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Melalui Dia, kita dapat mengenal Allah Bapa. Kepercayaan kepada Yesus membawa kita ke dalam hubungan yang intim dengan Bapa dan memungkinkan kita untuk melihat pekerjaan-Nya dalam hidup kita.
- Iman yang Berbuah: Yesus berjanji bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar. Ini bukan tentang kesombongan pribadi, melainkan tentang kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui kita untuk memuliakan nama Tuhan dan memperluas kerajaan-Nya.
Saudara/i yang terkasih, ada beberapa pertanyaan yang perlu kita renungkan untuk membangun hidup keimanan kita kepada Tuhan Yesus :
- Bagaimana respons saya terhadap firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah saya menerima dan merenungkannya, ataukah saya cenderung menolaknya ketika itu menantang saya?
- Apakah saya berani membagikan iman saya kepada orang lain, meskipun saya tahu mungkin ada penolakan?
- Seberapa dalam pengenalan saya akan Yesus? Apakah pengenalan itu membawa saya kepada pengenalan yang lebih dalam akan Bapa?
- Apakah saya melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup saya dan rindu untuk melihat pekerjaan yang lebih besar lagi melalui saya?
Semoga kasih Kristus selalu menuntun kita untuk terus bersaksi atas kebaikan Tuhan kepada semua orang yang kita jumpai dalam hidup.
Tinggalkan Balasan