IKATAN LAMAHOLOT MELAMPAUI KAMPUNG, SUKU, DAN AGAMA: Sukacita Umat Paroki St. Martinus Hinga Rayakan 85 Tahun Usia Paroki

Hinga – Di bawah kaki Gunung Ile Boleng, pagi yang cerah menjadi saksi perjalanan panjang umat Paroki Santo Martinus Hinga, Dekenat Adonara hari ini, 26 November 2025 merayakan ulang tahunnya yang ke-85. Perayaan yang sarat makna ini dirayakan dengan penuh sukacita, terutama dengan hadirnya Administrator Keuskupan Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, yang datang untuk memimpin ekaristi sekaligus syukur atas purna baktinya sebagai Uskup Larantuka. Tema perayaan, “Peziarah Pengharapan yang Tidak Mengecewakan Karena Kasih dan Harapan dalam Satu Kawanan dengan Satu Gembala,” menjadi jiwa yang menuntun umat untuk merefleksikan kembali perjalanan panjang, pertumbuhan dan perkembangan pewartaan iman yang telah mengakar selama delapan puluh lima tahun.

Administrator Keuskupan Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung dan Pastor Paroki Hinga, RD. Silvinus Sabon Helan.

Sukacita umat telah terasa sejak hari-hari menjelang perayaan. Berbagai kelompok umat bahu-membahu mempersiapkan segala kebutuhan pesta iman ini dengan semangat kegotongroyongan. Ketika tiba saat yang dinantikan, yaitu kedatangan Bapa Uskup di gerbang Paroki Hinga, ribuan umat menyemut di sepanjang jalan untuk menyambut beliau. Penjemputan itu berlangsung meriah dan penuh kekhidmatan, memadukan tradisi Katolik dengan kearifan lokal Lamaholot. Tarian hedung, irama gong dan gendang, serta seremonial penyuguhan tuak dan sirih-pinang oleh para tua adat menghadirkan suasana yang membuktikan bahwa iman Kristiani telah bersenyawa dengan budaya setempat. Mgr. Fransiskus disambut bukan hanya sebagai seorang pemimpin Gereja, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar “Lamaholot“.

Perayaan puncak jubileum berlangsung dalam misa kudus di gereja Paroki Santo Martinus Hinga pada pukul 09.00 WITA. Misa dipimpin langsung oleh Mgr. Fransiskus, dihadiri oleh para imam se-Dekenat Adonara, para suster, frater, serta ribuan umat. Hadir pula Bupati Flores Timur Anton Doni Dihen serta Camat Kelubagolit Lambertus Ulin Tokan yang datang memberikan dukungan dan doa bagi perjalanan Gereja Hinga. Dalam kotbahnya yang menyentuh hati, Mgr. Fransiskus mengajak umat mengenang kembali perjalanan rohani selama 85 tahun. Ia menegaskan bahwa usia ini merupakan bukti nyata karya Roh Kudus yang senantiasa bekerja dalam kehidupan umat. Beliau menekankan bahwa perayaan ini mesti menjadi momentum mempererat tali persaudaraan yang telah diwariskan para leluhur melalui budaya, karena selama 85 tahun umat telah menjadi satu keluarga, yaitu keluarga Allah.

Bapa Uskup juga menyerukan pentingnya mempertahankan iman Katolik di tengah arus zaman dan tantangan toleransi di masa kini. Ia menyinggung kekuatan budaya Lamaholot yang menjadi pemersatu lintas kampung, suku, maupun agama. “Kita Orang lamaholot mempunyai ikatan yang sangat kuat melampaui kampung, suku dan agama. Walaupun kita berbeda agama, tetapi kita tetap satu dalam hati, rasa dan keluarga. Kita juga harus tetap mempertahankan iman kita sebagai orang Katolik.” ujarnya. Ia mengajak umat menjaga kekokohan iman sembari menghormati kebinekaan yang menjadi kekayaan bersama. Pada bagian akhir homili, beliau kembali mengingatkan agar umat tidak hanya fokus pada pembangunan fisik gereja, tetapi lebih pada pembangunan Gereja yang hidup, yakni umat beriman yang bertumbuh dalam kasih dan persaudaraan.

Mgr. Fransiskus Kopong Kung Memimpin Ekaristi pada Perayaan 85 Tahun Paroki Hinga.

Usai Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Pastor Paroki Santo Martinus Hinga, RD. Silvinus Sabon Helan, mengajak umat meneladani spiritualitas St. Martinus dari Tours. Ia menggemakan kembali pesan santo pelindung paroki itu, “Aku ini laskar Kristus, maka aku tidak patut berperang,” dan menegaskan bahwa umat dipanggil untuk mengganti peperangan dengan kasih kepada sesama. Pastor Sil juga menyampaikan terima kasih kepada Bapa Uskup, para imam konselebran, pemerintah daerah, panitia, dan seluruh umat yang telah mengambil bagian dalam perayaan besar ini. Ia juga mengajak umat mendoakan keselamatan kekal bagi para pendahulu yang berjasa dalam pembangunan paroki.

Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen dalam sambutannya mengajak umat untuk hidup sebagai Laskar Kristus, menjadi Katolik yang mencintai kasih, membangun toleransi, dan menjadi berkat bagi siapa pun. Umat sangat bergembira atas kehadiran Mgr. Fransiskus yang dianggapnya sebagai berkat besar bagi hidup dan pertumbuhan iman umat di Hinga. Kehadiran Sang Gembala merupakan tanda kasih yang menguatkan umat untuk tetap setia pada warisan iman dan semangat Santo Martinus, pelindung paroki.

Mengakhiri seluruh rangkaian acara, Mgr. Fransiskus Kopong Kung menyampaikan ungkapan terima kasih dan harapan bagi umat Paroki Hinga. Ia mengajak umat untuk terus menumbuhkan tanggung jawab iman, menjaga warisan para misionaris, serta membangun paroki agar semakin maju dan berkembang. Dalam nada penuh keharuan, beliau mengucapkan terima kasih atas kerja sama umat selama 23 tahun masa penggembalaannya sebagai Uskup Larantuka.

Perayaan 85 tahun Paroki Santo Martinus Hinga bukan hanya penanda usia, melainkan sebuah refleksi mendalam atas perannya sebagai pusat spiritualitas dan pembentukan karakter umat di wilayah Dekenat Adonara. Dengan berkat dan doa restu dari Mgr. Fransiskus, umat Hinga menatap masa depan dengan optimisme, siap menjawab tantangan zaman, dan terus bertumbuh sebagai komunitas beriman yang berakar kuat, tumbuh subur, dan berbuah bagi kemuliaan Tuhan serta kesejahteraan sesama. (Fr. Iwan Blikololong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *